Alasan Egy Maulana Vikri Cs Mundur Dari FK Senica
By ommed
nusakini.com - Delapan pemain FK Senica beserta pelatih Pavel Sustr dan satu asistennya menyatakan mundur dari tim setelah manajemen hanya mengumbar janji tentang pelunasan tunggakan gaji.
Dalam pertandingan lanjutan Superlig Slowakia melawan tamunya, Liptovsky Mikulas, pada akhir pekan kemarin, Senica menurunkan banyak pemain akademi. Akibatnya, Senica yang bertanding di kandang harus menelan kekalahan telak 3-0.
Hal itu disebabkan delapan pemain dan dua pelatih menyatakan mundur dari tim. Berdasarkan komposisi pemain di laga itu, tidak ada nama kapten tim Juraj Piroska, kiper Matus Chropovsky, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Petr Pavlik, Cyriaque Mayounga, Marko Totka, dan Ioannis Nachos.
Sebelumnya, Vaclav Svoboda, Lukas Kucera, dan Filip Orsula sudah melakukan aksi mogok dalam satu bulan terakhir. Sebetulnya sejumlah pemain juga ingin mengikuti jejak ketiga rekannya itu, namun akhirnya memutuskan untuk tetap tampil.
Hanya saja, manajemen tidak menunjukkan gelagat untuk memenuhi janji mereka melunasi tunggakan gaji yang sudah disampaikan satu bulan lalu hingga selepas laga melawan Pohronie. Puncak kekesalan pun meledak pada akhir pekan kemarin menjelamg duel kontra Liptovsky Mikulas.
“Tidak ada tindak lanjut dari manajemen klub, sehingga kami memutuskan untuk mengundurkan diri. Kita lihat saja apa yang terjadi sekarang. Ada beberapa hal yang dipenuhi, dan ada yang tidak. Akibatnya, [kami] tidak mungkin untuk melangkah lebih jauh,” jelas Piroska kepada Sportnet.
“Bisa dibilang situasi tidak ada perubahan sejak itu, dan itu sudah berlangsung selama satu pekan [setelah laga melawan Pohronie].”
Piroska menjelaskan, manajemen sudah berupaya menahan kedelapan pemain dan dua pelatih agar tetap bertahan, dan menjalani pertandingan. Namun pemain sudah tidak mau bertanding tanpa bayaran.
“Tentu saja mereka berusaha agar kami bertahan, tapi kami bersikukuh. Semua bisa saja berubah jika langkah yang diambil dilakukan untuk pemain, tapi tak ada satu pun yang direalisasikan. Setiap orang bisa bermain secara gratisan, tapi saya pikir itu bukan solusi yang tepat,” beber Piroska.
Kendati demikian, Piroska mengakui keputusan mundur ini bukan sesuatu yang final. Namun mereka akan mengubah keputusan bila manajemen memenuhi hak mereka secara penuh.
“Kita akan lihat. Tentu saja pernyataan itu bisa ditarik kembali, tapi sekarang adalah saatnya untuk tegas. Mereka harus bisa memberikan sinyal. Bukan cuma kata-kata, tapi tindakan nyata,” ucap pemain berusia 35 tahun ini.
“Untuk saat ini belum [ada rencana menggelar pertemuan dengan manejemen]. Sekarang waktunya liburan. Tapi kita lihat apa yang terjadi nanti dalam satu pekan ini.” (gi/om)